Sabtu, 22 September 2012


LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN
PTPSP - B

PT. JASA MEDIVEST CIKAMPEK KARAWANG
JAWA BARAT

POLTEKES








OLEH :
Kelompok 7 / Tingkat II B

1.       Fendi Bagus Setiawan            P17433110075
2.       Kuswandani                           P17433110077
3.       Marliana Purwandari            P17433110078
4.       Mirza Begin                            P17433110079
5.       Widyastuti Mugi Rahayu      P17433110098






KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
PURWOKERTO
2012

 
 

KATA PENGANTAR


Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan ini. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah PTPSP - B semester genap (IV) Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan  dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan laporan dengan judul Laporan Praktikum Kunjungan Lapangan PT. Jasa Medivest Cikampek Karawang Jawa Barat ” ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu antara lain :
1.             Bapak Sugeng Abdulah, SST, M. Si, selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
2.             Bapak Tri Cahyono, SKM, M. Si, selaku Ketua Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
3.             Bapak Nur Hilal, SKM. M. Kes, selaku koordinator dan dosen mata kuliah PTPSP - B.
4.             Bapak Budi Triyantoro, ST, M. Kes,  selaku dosen mata kuliah PTPSP - B.
5.             Bapak Lagiono, SKM, M. Kes, selaku dosen mata kuliah PTPSP – B.
6.             Orang tua mahasiswa yang senantiasa mendukung, serta
7.             Rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan  ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh kerena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para penulis dan para pembaca pada umumnya.

Purwokerto,    Juni 2012


                                                                                     Penulis

DAFTAR ISI



                                                Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................ .             i
KATA PENGANTAR................................................................................             ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................            iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................             1
A.  Latar Belakang ...............................................................................             1
C.  Tujuan..............................................................................................             2
D.  Manfaat...........................................................................................             3
BAB II HASIL KUNJUNGAN ................................................................             4
A.  Data Umum ....................................................................................             4
B.  Data Khusus  ..................................................................................             5
C.  Proses Pengelolaan Sampah  ..........................................................             7
BAB III PEMBAHASAN .........................................................................           11
A.  Inventaris Permasalahan  ................................................................           11
B.  Pemecahan Masalah  ......................................................................           11
BAB IV PENUTUP ...................................................................................           12
A.  Kesimpulan  ...................................................................................           12
B.  Saran  ..............................................................................................           13
LAMPIRAN ...............................................................................................      14-19

BAB I
PENDAHULUAN



A.           Latar Belakang
Semakin tinggi laju pertumbuhan penduduk dan majunya teknologi mengakibatkan tingginya upaya seseorang untuk mencapai taraf kesejakteraan. Adanya pradigma tersebut menyebabkan munculnya dampak – dampak yang tanpa disadari dapat merugikan masyarakat terutama di bidang kesehatan. Kini masalah kesehatan menjadi faktor yang dapat berdampak pada kehidupan suatu bangsa di masa mendatang. Oleh karena itu diupayakan berbagai tindakan guna perbaikan kesehatan masyarakat seperti, pencegahan dan pembentarasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, penyediaan air bersih, penyuluhan kesehatan serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Selain itu, perlindungan terhadap bahaya pencemaran lingkungan juga perlu diberi perhatian khusus.
Dewasa ini, aktifitas rumah sakit pun menghasilkan berbagai macam limbah yang berupa benda cair, padat dan gas. Pengelolaan limbah rumah sakit adalah bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan di rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari rumah sakit. Tanpa penanganan khusus limbah medis tentunya dapat berdampak negatif pada lingkungannya. Antaranya dapat menimbulkan vektor penyakit, penyakit menular, infeksi nosokomial, kualitas udara seperti partikulat, dioksin, furan dll. dan juga cidera.

 
Pada umumnya, 25%-50% limbah yang dihasilkan oleh sarana pelayan kesehatan, adalah limbah medis. Limbah medis kebanyakan sudah terkontaminasi oleh bakteri, virus, racun dan bahan radioaktif yang berbahaya bagi manusia dan makhluk lain di sekitar lingkungannya. Limbah medis termasuk ke dalam kategori limbah B3 (bahan beracun & berbahaya), dan oleh karena itu harus dikelola dengan baik dan sesuai dengan standar yang diatur Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Presiden No. 18 tahun 1995 junto PP No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3. Tanggungjawab pemusnahan limbah medis dibebankan pada penghasil limbah atau Rumah Sakit. Kebanyakan penghasil limbah terutamanya rumah sakit masih belum sanggup untuk melakukan pemeusnahan sampah medis baik dari sektor biaya maupun keamanan bagi lingkungan sekitar rumah sakit serta kesehatan pengelolanya.
PT. Jasa Medivest, sebuah perusahaan professional dalam pengelolaan limbah medis, dalam hal ini mendukung dan berkomitmen untuk menjaga kualitas udara agar senantiasa bersih dan bebas polusi. Dengan insenerator generasi ke-3 dan investasi sekitar 40 milyar rupiah, fasilitas PT. Jasa Medivest adalah yang pertama di Indonesia menggunakan teknologi ramah lingkungan dilengkapi Air Pollution Control khusus untuk mengendalikan dan merawat emisi sesuai aturan KEP-03/BAPEDAL/1995 untuk Uji Baku Emisi. Bukan hanya sekadar pembakaran pada suhu 1.200 derajat celcius, bahkan tahapan ekstra kami adalah dengan uji bahan dioksin dan furan, yang menjadikan insenerator PT. Jasa Medivest sebagai satu-satunya insenerator di Indonesia yang sangat peduli terhadap lingkungan dan kesehatan demi kualitas hidup yang lebih baik.
Dengan adanya paparan diatas, penulis tertarik untuk menganalisis penanganan sampah medis yang dilakukan oleh PT Jasa Medivest Cikampek.

B.            Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan kunjungan lapangan ini antara lain :
a.              Dapat mengetahui pengolahan Sampah di PT Jasa Medivest Cikampek.
b.             Dapat mengetahui pendanaan yang dilakukan di PT Jasa Medivest Cikampek.
c.              Dapat mengetahui Kegiatan Operasional yang dilakukan di PT Jasa Medivest Cikampek.


C.           Manfaat
a.         Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi tentang pengelolaan sampah medis berbahaya di PT Jasa Medivest Cikampek.
b.        Bagi Pemerintah
Dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam membuat kebijakan yang terkait dengan bahaya yang ditimbuklan dari limbah medis berbahaya.
c.         Bagi Institusi
Dapat menambah referensi dan kepustakaan tentang bahaya yang mungkin terjadi oleh radiasi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan sampah medis.
d.        Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan, pengalaman serta wawasan dalam hal pengelolaan sampah medis di PT Jasa Medivest Cikampek.

















BAB II
HASIL KUNJUNGAN



A.           Data Umum
Nama lokasi             :  PT. JASA MEDIVEST
Tahun berdiri            :  2009
Alamat                     : Desa Dawuhan tengah, Kec. Cikampek, Kab. Kerawang Jabar
Nama pimpinan        : Bapak Dedi Kusnadi
Jumlah karyawan     : 8 orang, 6 orang sebagai operator
Luas lokasi               : 3 Ha
Waktu operasi          : 24 jam ( terbagi dalan 2 shift, masing-masing 12 jam kerja )
PT. Jasa Medivest merupakan perusahaan milik PT. Jasa Sarana Indonesia sejak tanggal 20 Januari 2012. PT. Jasa Medivest adalah perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi ramah lingkungan dilengkapi Air Pollution Control khusus untuk mengendalikan emisi udara hasil pembakaran sampah medis dari incinerator yang sesuai dengan aturan KEP-03/BAPEDAL/1995 untuk Uji Baku Emisi.  PT. Jasa Medivest sangat  mendukung dan berkomitmen untuk menjaga kualitas udara agar senantiasa bersih dan bebas polusi.
Pembakaran limbah medis pada PT, Jasa Medivest melakukan  pembakaran dengan incinerator dengan suhu 800 samapi 10000 C, tetapi juga ada tahapan untuk uji bahan dioksin dan furan.  Oleh karena itu PT. Jasa Medivest sebagai satu-satunya insenerator di Indonesia yang sangat peduli terhadap lingkungan dan kesehatan demi kualitas hidup yang lebih baik.



 
 

B.            Data Khusus

1.             Fasilitas utama
a.              Unit incinerator dengan kapasitas 15ton/hari/unit ( tipe incenerator tertutup )
b.             Primary Chamber
c.              Secondary Chamber
d.             Air Pollution Control
e.              Adiabatic Quench
f.              Rotary Contactor dan Lime Carbon system
g.             Fabric Filter
h.             Stack Outlet
i.               ID FAN

2.             Fasilitas pendukung
Adapun fasilitas pendukung antara lain :
a.              Genset 300 KVA
b.             Compresor Comp Air
c.              Diesel Tank kapasitas 20.000 liter
d.             Regulator Gas (Supply by PGN)
e.              CEMs (Continue Emission Monitor)

Fasilitas pendukung lainnya di area pemusnahan limbah medis dilengkapi dengan :
1)             Ruang Pendingin (Cold Storage) dengan kapasitas 7 hari penampungan limbah medis.
2)             Gudang Penyimpanan abu hasil pembakaran dengan kapasitas 163,12 m3.
3)             Tangki Pembuangan dengan kapasitas 41,600 m3.
4)             Tangki Air Pencucian dengan kapasitas 18,400 m3.
5)             Tangki Endapan/Lumpur dengan kapasitas 5,000 m3.
6)             Area Pencucian Wadah seluas 33 m2.

Semua kegiatan operasional insinerator dilakukan dengan sistem komputerisasi yang dilakukan oleh operator yang ahli dan berpengalaman, juga dilakukan monitoring oleh tim ahli secara berkesinambungan sehingga keamanannya terjamin.

3.             Pendanaan
Pendanaan yang dibutuhkan meliputi :
a.              Kebutuhan biaya           : Rp 50.000.000,00 untuk pemanasan insenerator
b.             Perawatan Rutin                        : -

4.             Sumber sampah
Sumber sampah medis yang diolah di PT.Jasa Medivest berasal dari  Rumah Sakit dan instansi kesehatan lainnya, seperti hasil otopsi, bekas peralatan medis, sisa operasi. PT. Jasa Medifest memiliki pelanggan sebanyak 462 yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan 2 di kabupaten Tangerang, terdapat 730 titik pengangkutan.  Kapasitas  incinerator  mencapai 15 ton,  namun hanya membakar sekitar 12 ton dalam setiap pembakarannya.

5.             Karakteristik sampah medis
Karakteristik limbah yang dapat dimusnahkan adalah :
·                Limbah rumah sakit
·                Limbah farmasi seperti : obat – obat kadaluarsa, narkotika, dan racun
·                Limbah kedokteran hewan
·                Limbah rahasia,  uang yang tidak berlaku, surat – surat rahasia
·                Barang – barang selundupan, obat – obat ilegal, video dan bacaan – bacaan terlarang.





C.           Proses Pengelolaan Sampah
Adapun proses pengelolaan sampah yang dilakukan pada PT. Jasa Medivest, meliputi :
1.             Pelatihan dalam menangani pengelolaan limbah medis
Pelatihan ini bertujuan agar seluruh staff rumah sakit dapat memahami bagaimana penanganan limbah medis dengan baik dan benar, sehingga program manajemen pengelolaan limbah medis dalam rumah sakit dapat terlaksana dengan baik. Pelatihan disajikan dalam bentuk video visual sehingga memudahkan karyawan rumah sakit untuk memahaminya secara keseluruhan.

2.             Penimbulan sampah medis
Sampah medis berasal dari Rumah Sakit dan instansi kesehatan lainnya yang berasal dari Jawa Barat. 

3.             Pewadahan sampah medis
Setiap tempat Rumah sakit dan instansi Kesehatan lainnya, diberikan ember berwarna kuning.  Terbuat dari plastic yang kedap air, dan kuat yang digunakan untuk pewadahan khusus sampah medis.  Volume ember harus mencukupi, agar dapat memuat sampah medis.  Ember ini hanya digunakan untuk satu kali pakai.

4.             Penampungan sampah medis
Mengumpulkan limbah yang telah dipilah dan ditampung untuk diproses lebih lanjut. Limbah medis yang telah dikumpulkan dimasukkan kedalam wadah/container berwarna kuning, yang terbuat dari plastic yang kuat dan kedap air dan diangkut oleh PT Jasa Medivest sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh pihak rumah sakit.





5.             Penimbangan dan Pencatatan
PT Jasa Medivest sebelum melakukan pengangkutan limbah medis dari rumah sakit dilakukan proses penimbangan limbah medis yang disaksikan oleh pihak PT Jasa Medivest dan perwakilan dari rumah sakit/pelanggan dan dicatat sebagai bukti neraca limbah medis rumah sakit/pelanggan yang telah dikelola oleh PT Jasa Medivest.
Neraca limbah medis rumah sakit/pelanggan selanjutnya oleh PT Jasa Medivest akan dilaporkan kepada Badan Lingkungan Hidup Propinsi( BLH / BPLHD) dan Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementrian Lingkungan Hidup sebagai bukti bahwa limbah medis rumah sakit/pelanggan telah dikelola dengan baik dan benar sesuai standar peraturan dan perundangan yang berlaku.
Dokumen Neraca Limbah ini akan sangat bermanfaat bagi Rumah Sakit/pelanggan apabila Rumah Sakit/pelanggan akan melakukan program ISO 14001 Mengenai Manajemen Lingkungan Hidup.

6.             Pengangkutan sampah medis
Container – container yang memuat sampah medis, diangkut menggunakan box truk dilengkapi dengan alat tail gate untuk memudahkan menaik dan menurunkan wadah beroda ke dalam mobil pengangkut. Box truk dapat memuat sampah medis di 11 lokasi setiap harinya. Limbah medis yang telah dikumpulkan dimasukkan kedalam wadah beroda dan diangkut oleh PT Jasa Medivest sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh pihak rumah sakit.

7.             Pembakaran sampah medis
Limbah yang telah diangkut dari rumah sakit/pelanggan akan segera dikirim ke insinerator dan dilakukan pemusnahan dengan pembakaran melalui insinerator berteknologi mutakhir. PT Jasa Medivest menggunakan teknologi insinerator generasi ke 3 yang pertama di Indonesia dengan kapasitas 12 ton per hari per unit ( total 4 unit kapasitas 48 ton per hari). Insinerator dengan system double chamber dengan tangki bertingkat (stepped heart).
Insinerator PT Jasa Medivest dan dilengkapi dengan sistem Air Pollution Control yang tidak dimiliki oleh insinerator generasi ke-1 dan ke-2 yang umumnya dimiliki oleh rumah sakit. Air Pollution Control ini dilengkapi dengan Adiabati Quench, Rotary contactor, lime dan carbon system, Fabric Filter , ID FAN yang berguna untuk merawat dan meminimalkan emisi gas buang dioxin dan furan serta partikel lainnya, sehingga asap yang dikeluarkan memenuhi standar baku emisi internasional sehingga insinerator PT Jasa Medivest aman dan ramah bagi lingkungan.

8.             Pembuangan Residu Akhir
Limbah yang sudah di inserinasi kemudian dikumpulkan residu akhirnya,untuk dibawa ke secured landfill, atau yang berarti kawasan yang aman untuk membuang limbah hasil olahan.

9.             Secured Landfill
PT Jasa Medivest melakukan pengelolaan abu hasil sisa pembakaran limbah medis dengan cara sanitary landfill sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. PT Jasa Medivest memiliki penampungan abu sementara dengan kapasitas gudang 163,12 m3 sebelum dilakukan sanitary landfill.
a.              Volume sampah yang dibakar/pembakaran       : + 10 ton/pembakaran
b.             Perlakuan sebelum dibakar                                :
penimbangan dan pencatatan, serta pengumpulan sampah medis.
c.              Volume Residu                                      :
5-10% dari volume sampah yang akan dibakar.
d.             Pemanfaatan residu                                           :
dikelola oleh pihak ke-3 yaitu PPLI Cileungsi Bogor





e.              Kendala Operasional                                         :
Ø  Tekanan udara.
Ø  Temperatur udara yang harus tinggi.
Ø  Biaya yang mahal.
Ø  Pengangkutan sampah dari Rumah Sakit tidak dilakukan secara serentak, sehingga tidak dapat dilakukan pembakaran setiap hari.
Ø  Pembakaran tidak dilakukan setiap hari.
Ø  Masih ketergantungan dengan tenaga listrik.
f.              Mengatasi kendala kegiatan operasional           :
Ø  Penjagaan tekanan udara secara otomatis menggunakan komputerisasi.
Ø  Penjagaan temperatur secara otomatis menggunakan computerisasi.
Ø  Sebaiknya pembakaran dilakukan tiap hari agar menghemat biaya operasional terutama pemanasan.


















BAB III
PEMBAHASAN



A.           Inventaris Permasalahan
Pada Perusahaan JASA MEDIVEST sudah dilakukan pemisahan sampah medis pada tempat sampah sehingga menjadi permasalahan. Disamping itu, tempat sampah yang ada tidak dilapisi kantong plastic, dan petugas pengangkut tidak menggunakan APD lengkap, seperti masker, sarung tangan, dll. Selain itu, masalah yang timbul juga dikarenakan cuaca, terutama saat musim penghujan yang menyebabkan sampah menjadi basah dan bau karena tempat sampat yang tidak tertutup.

B.            Pemecahan Masalah
Dari permasalahan yang sudah ada tersebut maka dapat di upayakan pemecahan masalah demi terjaminnya kesehatan pada orang-orang yang berada di lingkungan Tempat sampah yang digunakan untuk pengumpulan harus tertutup.
1.             Sampah harus di buang dan dipilah menurut jenis sampahnya.
2.             Pemanfaatan sampah dengan cara pendaur ulangan sampah.
3.             Tempat sampah dilapisi kantong plastik agar memudahkan dalam pengangkutan sampah.
4.             Petugas kebersihan hendaknya memakai APD secara lengkap meliputi sarung tangan, sepatu bot, masker dan clemek.





 
 

BAB IV
PENUTUP



A.           Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh :
1.               Pembakaran limbah medis pada PT, Jasa Medivest dengan  suhu 800- 1000 0 C.
2.               Jasa Medivest memiliki pelanggan sebanyak  462 yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan 2 di kabupaten Tangerang.
3.              Incenerator yang digunakan  untuk membakar sampah medis dengan kapasitas incinerator 15 ton setiap kali pembakaran,  tetapi incenerator di PT. Jasa Medivest hanya membakar sekitar 12 ton dalam setiap pembakarannya.
4.             Biaya operasional incinerator membengkak, karena alat pembakaran incinerator setiap bulan sekali dilakukan Off mesin incinerator.
5.              Proses pengelolaan sampah medis di PT. Jasa Medivest yaitu:
a)        Pelatihan dalam menangani pengelolaan limbah medis
b)        Penimbulan sampah medis
c)        Pewadahan sampah medis
d)       Penampungan sampah medis
e)        Penimbangan dan Pencatatan
f)         Pengangkutan sampah medis
g)        Pembakaran sampah medis
h)        Pembuangan Residu Akhir
i)          Secured Landfill
6.             Belum adanya pemanfaatan abu hasil pembakaran sampah medis.




 
 

B.            Saran
Saran yang dapat diberikan :
1.             Sebaiknya PT. Jasa Medivest memperbanyak jaringan ke kota lain, agar sampah medis yang di bakar sesuai dengan kapasitas inceneratornya dan efesiensi biaya operasional incenerator.
2.             Sebaiknya incenerator jangan terlalu sering di matikan karena biaya untuk memanaskannya membutuhkan biaya yang sangat besar.
3.             Penambahan armada ( truk ) untuk mengangkut sampah agar semua pelanggan dari PT jasaMedivest dapat terlayani dengan cepat dan tepat.
4.             Pengolahan dan pemanfaatan abu hasil pembakaran incinerator seperti bahan pembuat batako dll.
5.             Penggunaan APD harus diperketat lagi terutama untuk penggunaan masker dan goggle.

















Lampiran 1
KUESIONER
PERUSAHAAN SAMPAH MEDIVEST KARAWANG

A.           Data Umum
1.        Nama Perusahaan Sampah Medis      : PT JASA MEDIVEST
2.        Tahun Berdiri                                     : 2008
3.        Alamat perusahaan sampah medis     : Jl. Inter Change Dawuan Tengah Cikampek, Karawang- aindonesia.
4.        Luas Wilayah                                     : 3 Ha
5.        Jumlah Karyawan                              : 8 0rang
6.        Jumlah pelanggan sampah                  : 462 yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan 2 di kabupaten Tangerang.
B.            Data Khusus
1.        Alat pelindung diri apa saja yang digunakan untuk petugas yang kontak langsung dengan sampah medis?
Jawab :
Alat Pelindung Dirinya Kaos tangan, penutup kepala, baju khusus, masker
2.        Menurut saudara apakah perlu menggunakan alat pelindung diri? Jelaskan!
Jawab :
Perlu.  Karena dengan APD, dapat meminimalisir bahaya yang ditimbulkan dari sampah medis.
3.        Berapa kontainer tempat sampah yang tersedia di medivest sampah?
Jawab :
50 kontainer
4.        Apakah cara memisahkan sampah medis menggunakan container berwarna?
a.         

 
Ya                               b. Tidak
5.        Berapa kilo gram kapasitas tempat penampungan sampah medis?
Jawab :
80 Kilogram
6.        Untuk mengangkut sampah medis saudara dengan apa?
a.          Gerobak sampah
b.         Truk kontainer sampah
7.        Berapa kapasitas sampah medis dalam sekali pembakaran?
Jawab :
12.000 Kilogram
8.        Berapa kali pemusnahan sampah medis dalam setiapa harinya?
Jawab :
Satu kali
9.        Sistem apakah yang digunakan dalam pembuangan akhir sampah medis?
a.          Open dumping
b.         Controled landfill
10.    Apakah sampah infeksius dan citotoksin dimusnahkan dengan incinerator pada suhu 800 - 1.000 0C?
Jawab :
Ya
11.    Bagaimana penanganan dengan abu sisa pembakaran incinerator?
Jawab :
Abu diserahkan ke pihak ke tiga
12.    Berapa cost sampah medis tiap Kilogram?
Jawab :
Rp.12.000/Kg
13.    Apakah pengoperasian incinerator setiap hari?
a.          Ya
b.         Tidak



 
 

Lampiran 2
STUDI TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS
PERUSAHAN SAMPAH MEDIVEST KARAWANG

CHECK LIST
No.
Variable
Komponen yang dinilai
YA
TIDAK
1
Penimbulan
a.    Terdapat proses pemilahan sampah medis
b.   Pekerja pengangkut sampah medis menggunakan APD
c.    Terdapat tulisan yang menganjurkan agar membuang sampah sesuai dengan jenis dan tempatnya.


ü   


ü   



ü   
2
Pewadahan
a.    Terdapat tempat sampah medis
b.   Kapasitas tempat sampah medis tidak lebih besar dari volume tempat sampah
c.    Tempat pewadahan bahan kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air,  permukaan halus pada bagian dalam
d.   Terdapat tutup yang mudah dibuka dan ditutup
e.    Tempat pewadahan dilapisi dengan plastik berwarna dan lambang sesuai dengan jenis limbah medis
f.    Tempat sampah mudah dibersihkan dan dikosongkan
g.   Pekerja pengangkut sampah medis menggunakan APD.
ü   
ü   

ü   


ü   




ü   

ü   








ü 

 
3
Pengumpulan
a.    Pengakutan menggunakan troller
b.   Dilapisi kantong plastik sesuai dengan standar
c.    Alat pengangkut dibersihkan dan didesinfeksi setelah digunakan
d.   Pengumpulan sampah medis melalui jalur khusus
ü   
ü   

ü   

ü   

4
Pemusnahan
a.    Menggunakan insenerator
b.   Terdapat standar operasional incinerator
c.    Suhu pembakaran sesuai dengan persyaratan yaitu 800 - 1000Oc
d.   Pekerja pemusnah sampah medis menggunakan APD
e.    Abu incinerator tidak mencemari lingkungan
ü   
ü   
ü   

ü   

ü   








Menurut Suharsini Arikunto (1998, h. 246)
Penilaian          =     X 100%
                        =    84,21 %
Kriteria Penilaian :
Baik                 : < 76 – 100 %
Cukup Baik     : < 56 – 75 %
Kurang Baik    : < 40 – 55 %
Tidak Baik      : < 40 %          

 
Kesimpulan : Dari penilaian check list di PT Jasa Medivest, didapatkan hasil 84,21 % degan criteria penilaian baik
Lampiran 3


 
Gb. pengangkat hidrolik


Gb. mesin



 
 

Gb. tungku incenerator

Gb. incenerator